PINRANG, KORAN HARIAN 55 -- Kelangkaan akan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ternyata ulah dari SPBU melayani para penimbun BBM bersubsidi, melalui Operatornya.

Seperti yang terekam kamera, SPBU 7491270 Massila yang berlokasi di poros Majene-Pinrang, bterlihat beberapa antrian panjang, ternyata setelah diteliti, operator mengisi BBM jenis Pertalite bukan pada tangki mobil, melainkan mengisi Jerigen yang berada pada mobil penimbun, yang sangat rawan dapat terjadi kebakaran.

Menurut In, salah seorang warga yang berdomisili disekitar SPBU Massila kecamatan Duampanua Pinrang, bahwa jangankan malam, siang saja sering sepeda motor mengisi bbm berulangkali dengan kendaraan yang sama, demikian juga mobil toyota kijang super, bekerjasama dengannoperator notabene adalah keluarga dari operator itu, sehingga rencana mereka berjalan lancar, tanpa memperdulikan konsumen lainnya.

"kalau sudah pengisian dari mobil tangki, hanya beberapa kendaraan saja sudah bilangmi habis, karena yang dia layani adalah par penimbun yang sudah siap dengan jerigen nya" tuturnya.

Dia berharap agar kejadian kebakaran sepeda motor tunder di SPBU Massila tidak terjadi, karena saat sedang mengisi bbm, kendaraan tersebut terbakar akibat keteledoran dari operator yang membiarkan para penimbun mengisi sendiri.

Ketua Dewan pengurus wilayah (DPW) Sulbar Sulaeman Sul, menyesalkan atas tindakanndari pihak SPBU Massila Pinrang, karena didepan para konsumen, operator tanpa canggung mengisi jerigen milik penimbun, tanpa menghiraukan warga yang sedang mengantri.

"saya berharap pihak pertamina dan Polres Pinrang segera melakukan tindakan terhadap SPBU Massila, karena apalagi yang dicari, bukti sudah ada berupa video dan foto saat melakukan pengisian, bahkan Kantor Polsek tidak jauh dari lokasi"(tim)